Profil Desa Bojongsari
Ketahui informasi secara rinci Desa Bojongsari mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Bojongsari, Kedungreja, Cilacap, gerbang barat Jawa Tengah. Miliki potensi alam Gunung Goong & Rawa Bojongrongga. Kembangkan Smart Village & wisata. Pertanian jadi basis, infrastruktur seperti Jembatan Citanduy 3 jadi harapan.
-
Potensi Ekonomi Unggulan Lele Asap
Desa Bojongsari terkenal dengan "Sentra Lele Asap Bojonggedang" yang menjadi ikon dan motor penggerak ekonomi lokal, didukung oleh pemerintah desa untuk perluasan pasar dan peningkatan kesejahteraan perajin.
-
Inovasi Sosial dan Kesehatan melalui BUMDes
Melalui BUMDes "Bojongsari Mandiri" dan gotong royong masyarakat, desa ini berhasil mengadakan ambulans desa, meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan darurat bagi 9.300 warganya.
-
Kepemimpinan Dinamis dan Pembangunan Partisipatif
Di bawah Kepala Desa Sukarjo, Bojongsari aktif menyelenggarakan Musrenbangdes, membangun infrastruktur jalan, dan menggelar event besar "Bojongsari Bersholawat" yang memperkuat kohesi sosial serta mempromosikan potensi desa.

Desa Bojongsari, sebuah wilayah yang dinamis di Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, menjelma sebagai contoh nyata bagaimana potensi lokal dapat dikembangkan menjadi motor penggerak ekonomi dan kesejahteraan. Di bawah kepemimpinan Kepala Desa Sukarjo, Bojongsari tidak hanya dikenal karena inovasi dalam pelayanan masyarakat seperti pengadaan ambulans desa, tetapi juga sebagai pusat produksi "Lele Asap Bojonggedang" yang melegenda. Ditambah dengan semangat kebersamaan yang kental melalui berbagai kegiatan monumental, desa ini menunjukkan vitalitas pembangunan yang menginspirasi.
Mengenal Lebih Dekat Desa Bojongsari
Desa Bojongsari, dengan Kode Desa 3301012007 dan Kode Pos 53263, merupakan salah satu dari sebelas desa di Kecamatan Kedungreja. Desa ini memiliki luas wilayah 7,02 km², menjadikannya salah satu desa yang cukup luas di kecamatan tersebut. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Cilacap dalam publikasi "Kecamatan Kedungreja Dalam Angka 2024", populasi Desa Bojongsari pada tahun 2023 mencapai 9.300 jiwa. Jumlah ini terdiri dari 4.728 penduduk laki-laki dan 4.572 penduduk perempuan, dengan total 3.176 kepala keluarga (KK). Tingkat kepadatan penduduknya mencapai 1.325 jiwa per km².
Secara administratif, wilayah Desa Bojongsari terbagi menjadi empat dusun yang masing-masing memiliki karakteristik dan potensi tersendiri:
- Dusun Bojongsari
- Dusun Bojonggedang (terkenal sebagai pusat lele asap)
- Dusun Karangtengah
- Dusun Padasugih
Struktur pemerintahan desa didukung oleh 11 Rukun Warga (RW) dan 56 Rukun Tetangga (RT) yang berperan aktif dalam menggerakkan partisipasi masyarakat dan menyukseskan program-program desa. Saat ini, tampuk kepemimpinan Desa Bojongsari dipegang oleh Kepala Desa Sukarjo, yang dikenal karena kepemimpinannya yang energik dan dekat dengan masyarakat.
Lele Asap Bojonggedang: Ikon Ekonomi Desa yang Mendunia
Salah satu daya tarik dan potensi ekonomi utama Desa Bojongsari ialah Sentra Lele Asap Bojonggedang. Berpusat di Dusun Bojonggedang, industri pengolahan lele asap ini telah menjadi ikon desa dan sumber penghidupan bagi banyak keluarga. Keahlian mengolah lele menjadi produk asap berkualitas tinggi dengan cita rasa khas telah diwariskan secara turun-temurun dan terus dikembangkan.
Ibu Tursini, salah seorang perajin lele asap senior di Bojonggedang, yang memulai usahanya sejak tahun 2004, menuturkan bahwa produknya kini tidak hanya dipasarkan secara lokal tetapi juga telah merambah pasar yang lebih luas, termasuk melalui penjualan daring. Keberhasilan ini menunjukkan potensi besar lele asap sebagai produk unggulan yang mampu bersaing.
Pemerintah Desa Bojongsari di bawah kepemimpinan Kades Sukarjo memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan sentra ini. "Kami dari pemerintah desa sangat mendukung dan terus mendorong agar Lele Asap Bojonggedang ini bisa semakin dikenal luas dan mensejahterakan masyarakat kami. Ini adalah ikon Desa Bojongsari," tegas Kades Sukarjo dalam sebuah kesempatan promosi potensi desa pada Juli 2023. Dukungan tersebut meliputi fasilitasi promosi, pembinaan kualitas produk, hingga upaya perluasan jaringan pasar.
Inovasi Pelayanan Publik: Ambulans Desa dari Rahim Gotong Royong
Sebuah terobosan signifikan dalam peningkatan layanan kesehatan masyarakat Desa Bojongsari terwujud pada Oktober 2023 dengan diluncurkannya ambulans desa. Pengadaan ambulans senilai sekitar Rp 280 juta ini merupakan buah dari sinergi antara Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) "Bojongsari Mandiri", pemerintah desa dan partisipasi swadaya masyarakat (gotong royong) serta donatur.
Kepala Desa Sukarjo dengan bangga menyatakan, "Ambulans ini adalah milik masyarakat Bojongsari, dari kita, oleh kita, dan untuk kita. Semoga bisa bermanfaat untuk membantu warga yang membutuhkan, terutama dalam kondisi darurat kesehatan." Kehadiran ambulans desa ini sangat vital mengingat jumlah penduduk yang besar dan kebutuhan akan akses cepat terhadap pertolongan medis darurat. Ini adalah bukti nyata bagaimana BUMDes dapat berperan strategis dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa.
Pembangunan Infrastruktur dan Program Kesejahteraan
Pembangunan infrastruktur, khususnya jalan, terus menjadi prioritas Pemerintah Desa Bojongsari untuk menunjang aktivitas ekonomi dan mobilitas warga. Pada Desember 2023, telah diresmikan jalan rabat beton sepanjang 230 meter di Dusun Bojonggedang RT 01 RW 05 yang didanai dari Dana Desa Tahap III 2023. "Pembangunan jalan ini merupakan prioritas untuk memperlancar akses warga, terutama dalam mengangkut hasil pertanian dan meningkatkan perekonomian," jelas Kades Sukarjo.
Selain pembangunan fisik, program kesejahteraan sosial juga berjalan aktif. Penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) dilaksanakan secara berkala dan transparan. Program ketahanan pangan, seperti pembagian bibit ternak ayam kepada keluarga penerima manfaat, juga digulirkan untuk mendukung ekonomi rumah tangga. Kegiatan Posyandu untuk kesehatan ibu dan anak, serta Posbindu PTM untuk deteksi dini penyakit tidak menular, rutin dilaksanakan di seluruh dusun.
Proses perencanaan pembangunan dilakukan secara partisipatif melalui Musyawarah Desa (Musdes) dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes). Keterlibatan aktif dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMK), PKK, Karang Taruna, dan tokoh masyarakat memastikan setiap program pembangunan selaras dengan aspirasi dan kebutuhan warga.
"Bojongsari Bersholawat": Spiritualitas dan Kebersamaan Membangun Desa
Salah satu momen paling monumental yang menandai dinamika sosial dan religius di Desa Bojongsari adalah penyelenggaraan "Bojongsari Bersholawat" pada Oktober 2023. Acara akbar yang menghadirkan tokoh-tokoh agama ternama seperti Gus Iqdam dan Gus Azmi ini dihadiri oleh ribuan jamaah, termasuk Penjabat Bupati Cilacap.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, tetapi juga menjadi simbol persatuan dan kebersamaan warga. "Kegiatan ini tidak hanya untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, tetapi juga untuk mempererat silaturahmi seluruh warga Bojongsari dan sebagai wujud syukur atas nikmat yang telah diberikan. Alhamdulillah, antusiasme masyarakat luar biasa," ungkap Kades Sukarjo. Momen "Bojongsari Bersholawat" juga dimanfaatkan secara strategis untuk meluncurkan ambulans desa dan menggelar Bazar UMKM, menunjukkan integrasi antara kegiatan spiritual, sosial, dan ekonomi.
Di bidang pendidikan, Desa Bojongsari memiliki fasilitas yang cukup lengkap, mulai dari beberapa SD Negeri (SDN Bojongsari 01 hingga 05) hingga SMP Negeri 3 Kedungreja yang berlokasi di desa ini, memastikan akses pendidikan dasar dan menengah bagi generasi muda. Keberadaan Lapang Sepak Bola Krida Nusantara juga menjadi sarana penting bagi pengembangan bakat olahraga dan kegiatan kepemudaan.
Tantangan dan Optimisme Masa Depan
Dengan populasi yang besar dan wilayah yang luas, Desa Bojongsari menghadapi tantangan dalam pemerataan pembangunan dan pelayanan publik. Upaya berkelanjutan diperlukan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur di seluruh pelosok desa, mengoptimalkan potensi pertanian selain lele asap, serta mengembangkan kapasitas UMKM lainnya agar lebih berdaya saing.
Namun dengan kepemimpinan yang kuat dan partisipatif, semangat gotong royong masyarakat yang tinggi, serta potensi ekonomi unggulan seperti Sentra Lele Asap Bojonggedang, Desa Bojongsari menatap masa depan dengan penuh optimisme. Keberhasilan BUMDes "Bojongsari Mandiri" dalam mendukung program desa menjadi modal penting untuk inovasi-inovasi selanjutnya.
Bojongsari, Desa Berdaya dengan Cita Rasa dan Kebersamaan
Desa Bojongsari di Kecamatan Kedungreja telah membuktikan diri sebagai desa yang tidak hanya kaya akan potensi alam dan produk unggulan, tetapi juga kaya akan semangat kebersamaan dan inovasi sosial. Perpaduan antara pengembangan ekonomi lokal melalui Lele Asap Bojonggedang, peningkatan layanan publik seperti ambulans desa, serta penguatan kohesi sosial melalui kegiatan "Bojongsari Bersholawat" menjadi formula unik yang mendorong kemajuan desa. Di bawah kepemimpinan Kades Sukarjo dan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat, Bojongsari terus bergerak maju, mengasapi kesejahteraan bagi warganya, dan mengukir prestasi yang membanggakan bagi Kabupaten Cilacap.